Rabu, 14 September 2011

Haruskah Kami Berdoa Agar terjadi Tsunami Di jakrata

Tuan yang terhormat sedianya kami adalah jelata yang mungkin enggan untuk kamu dengar pendapatnya, tapi mengatas namakan demokrasi yang anda gaungkan seyogyanya tolehkan muka dan lihat kami biacara.

Otak kami tidak sanggup jika harus berdebat karena bahasa anda tak dapat kami nalar, kalian adalah orang pintar yang menamakn diri kaum elit dalam birokrasi sedangakn kami hanya mengunakan sedikit logika saat perut lapar.

Kami bosan dengan carut marut negeri ini dan kami tak bisa menunggu hingga kita bertemu di alam baka dimana tangan dan kaki yang bicara. Tolong ingat ketika kami berbondong-bondong menuju sebuah tempat suara dengan membawa harapan, harapan yang datang saat kami mendapat janji manis sebuah masa depan bangsa. Betapa ikhlas 10 ribu kami relakan hanya untuk mendatangi sebuah pesta yang kau hasutkan dengan nama pesta rakyat, 10 ribu yang sangat berharga yang kami dapatkan dari pekerjaan untuk terus bertahan hidup.

Sekarang untuk sekedar duduk dalam rapat anda malah tertidur, safarimu hanya untuk menyenangkan hati. Hukum yang tercipta tajam kebawah dan sangat tumpul keatas, jika dulu kalian berbaur dengan kami sekarang sahabatmu adalah mereka orang-orang hedonis dan saling menjilat untuk menebalkan rupiah bagi diri sendiri lalu menebalkan telinga saat mendengar caci maki dan teriakan rakyat.

Adakah kalian lihat kami begitu miskin di tanah yang subur? Hutan kami kemana? gunung emas kami untuk siapa?

Kami muak dengan semua ini, selalu mengatasnamakan rakyat untuk kepentingan pribadi dan kaum hoax lainya, Upeti yang kami serahkan seperti madu bagi kalian. Haruskah kami berdoa agar terjadi gempa dan tsunami di jakarta untuk menghentikan peradaban nista para pejabat dan wakil rakyat.

9 komentar:

  1. hahaha gk usah boong deh ge,gw tau koq gea cinta kan ge sama mas akrom sejak pertama kenal ahahahaha...

    BalasHapus
  2. Kekesalan yg cukup mendalam :)
    tp apabila kita berdoa untuk tsunami dan gempa,, maka kita tak ubahnya sperti mereka..
    Apabila itu terjadi,, rakyat jelatalah yg akan semakin susah.. dan mereka ????
    Good luck.. :)

    BalasHapus
  3. pendapat yang hebat,tapi hendaklah kita tak mendoakan yang buruk kepada siapapun baik orang yang kita doakan buruk atau pun baik.

    BalasHapus
  4. Memang kekecewaan kita thp pemimpin negri tercinta ini sdh sangat memuncak,tapi sdh kah kita berusaha merubahnya walaupun dengan sedikit perbuatan kearah itu,sdhkah anda melakukannya,...!

    BalasHapus
  5. unspoken able..........!!!!!!!!
    great

    BalasHapus
  6. = Meninggalkan Bulan =
    oleh Devit Resah Jah Rastafara (Catatan) pada 5 Januari 2013 pukul 4:22

    Ku langkahkan kakiku di atas aspal beku terlelap kaku.

    mata api tak lagi panas tertidur pulas dibelai embun.

    wajah binal yang tadi garang, tertunduk lesu ditepi jalan...



    saat mata tak lagi perkasa

    saat hati tak lagi meronta

    saat jiwa tak lagi bergelora

    saat raga tak lagi gagah

    saat ambisi tak lagi beringas

    aku bagaikan kutu kecil yang tak berdaya...



    aku manusia, kau manusia, dia manusia, kita manusia.

    siapapun dirimu, dan apapun jabatanmu, tak akan mampu melawan kantuk.

    kesombongan terkubur dalam dengkur mu.

    istirahatlah, istirahatkan kesombonganmu, dan biarkan mimpi membawa kesombonganmu pergi.

    jadilah kau manusia baru.

    yang memiliki mata, hati, jiwa, raga dan ambisi yang baru...



    malam kini telah menutup telinga, letih mendengar keluhan dan kebohongan

    hidung sang malam pun tak lagi menghirup wangi "wanita malam" dan "lelaki kesepian".

    mulut sang malam tak lagi menggunjingkan perangai kotor dan licik.

    lengang dan sepi mengantar kakiku melangkah pulang.

    meninggalkan bulan yang masih tafakur sendiri diujung malam...



    by: Devit Resah

    BalasHapus
  7. hendakknya kita tidak mendoakan supaya tsunami datang di jakarta...
    gimana punjuga kita brsaudara dengan orang2 yang tinggal disana...

    BalasHapus
  8. Tulisan yang segar...mantap
    (http://puisiwisnu.blogspot.com)

    BalasHapus