bulan sabit tampak polos menatap bintang bertaburan
seakan iri hati saksikan kebersamaan
cahayanya merasa tak cukup untuk imbangi jutaan kemerlap yang hiasi malam
merasa sendiri..
ratapi kesendirian yang tak berpenghujung
lenkungkan senyuman,, tak tahu untuk siapa...
dalam kesepian kata-kata pujangga..
bukan untuk dia..tapi untuk mereka..
malam terus mencela hingga pagi tiba.
langit sedang bercerita tentang hukum garis di catatan takdir
tegak lurus..dan begitu pasti...
dia di batas keraguan.
menghitung waktu,capai kesempurnaan....
senyumnya tak ada jawaban..
malam berjalan angkuh, acuhkan kesendirian..
14 hari lagi dia akan bertahan..
senyuman itu akan berubah jadi satu keindahan yang di puja...
dan waktu berikutnya...perlahan tinggalkan kesempurnaannya..
maka usaha pun sia-sia.....
seakan iri hati saksikan kebersamaan
cahayanya merasa tak cukup untuk imbangi jutaan kemerlap yang hiasi malam
merasa sendiri..
ratapi kesendirian yang tak berpenghujung
lenkungkan senyuman,, tak tahu untuk siapa...
dalam kesepian kata-kata pujangga..
bukan untuk dia..tapi untuk mereka..
malam terus mencela hingga pagi tiba.
langit sedang bercerita tentang hukum garis di catatan takdir
tegak lurus..dan begitu pasti...
dia di batas keraguan.
menghitung waktu,capai kesempurnaan....
senyumnya tak ada jawaban..
malam berjalan angkuh, acuhkan kesendirian..
14 hari lagi dia akan bertahan..
senyuman itu akan berubah jadi satu keindahan yang di puja...
dan waktu berikutnya...perlahan tinggalkan kesempurnaannya..
maka usaha pun sia-sia.....
Terlena ku dibuai angin
BalasHapusSayup hati menantimu
Cinta yang engkau beri
Masih segar lagi sayang
Dalam hati ini
Mengapa harus ku alami
Tak sanggup ku menahani mu
Cinta ini mengasyikkan
Sehingga diriku ini
Dilanda rinduan
Ku serah jiwa raga ku sayang
Betapa setia ku oh sayang
Tak dapat ku membayangkan
Kau pulang pada ku
Betapa indahnya dunia ku ini
Aku ini tak sabar menanti
Kirimkan salam pada angin
Agar kau dapat merasakan
Cinta ini oh sayangku
Haruskan kita sama-sama
Jaga sebaiknya...