Sabtu, 08 Mei 2010

sia-sia

bulan sabit tampak polos menatap bintang bertaburan
seakan iri hati saksikan kebersamaan
cahayanya merasa tak cukup untuk imbangi jutaan kemerlap yang hiasi malam

merasa sendiri..
ratapi kesendirian yang tak berpenghujung
lenkungkan senyuman,, tak tahu untuk siapa...

dalam kesepian kata-kata pujangga..
bukan untuk dia..tapi untuk mereka..

malam terus mencela hingga pagi tiba.
langit sedang bercerita tentang hukum garis di catatan takdir
tegak lurus..dan begitu pasti...

dia di batas keraguan.
menghitung waktu,capai kesempurnaan....

senyumnya tak ada jawaban..
malam berjalan angkuh, acuhkan kesendirian..

14 hari lagi dia akan bertahan..
senyuman itu akan berubah jadi satu keindahan yang di puja...
dan waktu berikutnya...perlahan tinggalkan kesempurnaannya..
maka usaha pun sia-sia.....

1 komentar:

  1. Terlena ku dibuai angin
    Sayup hati menantimu
    Cinta yang engkau beri
    Masih segar lagi sayang
    Dalam hati ini
    Mengapa harus ku alami
    Tak sanggup ku menahani mu
    Cinta ini mengasyikkan
    Sehingga diriku ini
    Dilanda rinduan
    Ku serah jiwa raga ku sayang
    Betapa setia ku oh sayang
    Tak dapat ku membayangkan
    Kau pulang pada ku
    Betapa indahnya dunia ku ini
    Aku ini tak sabar menanti
    Kirimkan salam pada angin
    Agar kau dapat merasakan
    Cinta ini oh sayangku
    Haruskan kita sama-sama
    Jaga sebaiknya...

    BalasHapus